Kamis, 20 Januari 2011

"travelling"


Asia Masih Jadi Primadona Liburan Akhir Tahun 
Selasa, 28 Desember 2010 | 10:56 WIB
Oleh : Yopi Widodo dan Denny Sagita
Pergantian tahun adalah saat yang amat dinantikan para pengelola hotel, agen perjalanan dan maskapai penerbangan untuk mengeruk keuntungan sebesar-besarnya. Boleh dibilang momen tersebut merupakan saat panen bagi pelaku bisnis wisata.
Libuan  akhir tahun ke negeri orang memang membutuhkan banyak persiapan khusus. Selain karena butuh dana besar, juga karena kultur dan bahasa yang berbeda. Jika mau gampang, perusahaan tour and travel bisa jadi solusinya. Saat ini begitu banyak perusahaan tour and travel yang menyediakan jasa untuk merancang liburan setiap orang. Konsumen tinggal pilih, mau liburan ke dalam negeri atau luar negeri, berapa hari, dengan rombongan atau tanpa rombongan, atau hanya ingin membeli tiket pesawat dan pesan hotel, juga bisa.
Konsumen tinggal melihat berapa bujet yang dimiliki lalu sesuaikan dengan paket yang disediakan perusahaan tersebut. Apa untungnya menggunakan jasa perusahaan ini? Yang nomor satu, tentunya soal kemudahan dan kepraktisan.
Bagi mereka yang tak mau repot mencari-cari hotel dan transportasi dari satu tempat wisata ke satu tempat wisata yang lain, tentunya layanan perusahaan ini sangat membantu kesulitan konsumen ini. Satu yang pasti, bepergian dengan layanan perusahaan agen perjalanan akan membuat waktu yang terpakai menjadi lebih efisien. Konsumen tak perlu membuang-buang waktu hanya untuk mencari objek wisata yang diinginkan.
Hampir sama dengan tahun lalu, tahun ini permintaan paket liburan akhir tahun mengalami peningkatan untuk tujuan Asia dibanding tujuan Eropa. Negara-negara China, Singapura, Thailand dan Hong Kong menjadi favorit tahun ini.
Menurut staff penjualan paket liburan di PT Bayu buana Travel, pesanan paket liburan lebih banyak ke luar negeri dibandingkan liburan ke tempat-tempat wisata di domestik. “Tujuan keluar negeri rata–rata ingin ke Asia terutama China, Thailand dan Singapura,” kata Julian di Jakarta, Senin (27/12).
Sementara itu, untuk harga paket liburan ke Asia rata - rata 200 sampai 1.000 dollar AS (Rp 1,9-9 juta). Untuk saat ini pesanan liburan ke Eropa berkurang. Paket liburan ke negara di Asia yang diambil biasanya mulai dari 18 Desember hingga 5 Januari 2011.
Untuk penerbangannya menggunakan perusahaan penerbangan yang sudah dikenal aman baik untuk penerbangan domestik seperti Garuda Indonesia dan Singapore Airline, China Airline dan Thai Airline. "Saat ini hampir paket tujuan Asia hampir habis, walaupun masih ada untuk China dan Singapura," jelasnya.
Di Dwidaya Tour Travel kondisinya juga sama. Kawasan Asia masih menjadi target yang menarik bagi para pelancong akhir tahun. Menurut Tour Manager Dwidaya Tour Travel Mariani, hingga akhir November sudah 1.450 orang memesan paket wisata ke kawasan Asia ke perusahaannya.
Dwidaya Tour menawarkan sejumlah paket liburan akhir tahun. Kali ini tour agent yang berdiri pada 1967 ini menawarkan empat tujuan utama wisata, yakni Australia, Amerika, Eropa, dan Asia. Paket wisata terdiri dari dua jenis, yakni cost saver holidays dan premiere holidays.
Cost savers holiday berupa paket wisata dengan harga terjangkau dan fasilitas hotel bintang tiga atau empat, mulai dari 950 dollar AS (Rp 8,5 juta) tujuan ke Malaysia dan Singapura. Jika ingin berwisata ke China, Jepang, Australia, Dubai, Eropa, dan Dubai, siapkan dana minimal 1.099 dollar AS (Rp 9,9 juta).
Sesuai dengan namanya, premiere holidays menjanjikan pengalaman wisata yang lebih menyenangkan dan nyaman. Tujuannya masih di sekitar Eropa, Australia, Thailand, Vietnam, Hong Kong, Korea, China, dan Taiwan. "Dari segi harga juga lebih murah, karena paket tur menggunakan harga tiket grup. Juga rata-rata harga sudah termasuk hotel, transportasi, makan, sampai tiket masuk objek wisata," ujar Mariani.
A-RAYA Tour and Travel mengakui banyak warga Indonesia memilih berlibur ke China dan Bangkok yang tarifnya cukup bersahabat untuk kelas wisatawan asal Surabaya. Sedangkan sejumlah daerah di dalam negeri yang menjadi tujuan favorit masih berkutat di daerah wisata seperti Jogjakarta, Bali dan Lombok.
Harga untuk masing-masing paket bermacam-macam, tergantung pada jumlah hari dan tanggal keberangkatan. Semakin mendekati akhir tahun, maka harganya semakin mahal karena memasuki masa peak season liburan akhir tahun.
Paket perjalanan China ditawarkan mulai dari 478 hingga 998 dollar AS (Rp 4,3 - 9 juta). Dengan pilihan harga tersebut, peserta tur wisata bisa singgah di beberapa tempat antara lain Guilin, Yangshuo, Merryland, Shanghai, Macau, hingga Huangshan. Sedangkan untuk paket New Year Bangkok Pattaya, harga yang ditawarkan mulai dari Rp 6,5 juta hingga Rp 9,9 juta. Pilihan objeknya mulai dari Phuket, Pattaya, Bangkok. Chiang Mai, dan Chiang Rai.
Ketua Association of the Indonesia Tours & Travel Agency (Asita) DPD Jawa Timur Haryono Gondosoewito mengatakan bepergian dalam negeri khususnya Bali relatif sudah lebih mahal bila dibandingkan berlibur ke negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Berkembangnya Bali telah mendongkrak biaya perjalanan, ditambah lagi dengan terbatasnya penerbangan.
Menurut Haryono, kendati tren liburan akhir tahun ke luar negeri masih kalah dibandingkan animo libur Lebaran, namun libur akhir tahun 2010 menunjukkan sinyal peningkatan 17% (individual travellingmaupun group tour) dibanding dengan tahun sebelumnya.
“Belum lagi keterbatasan penerbangan pada libur akhir tahun,” ungkap pria yang juga Direktur PT Haryono Tours & Travel itu.
Sementara itu, secara umum hingga akhir pekan lalu, di berbagai catatan biro perjalanan telah terjadi peningkatan pemesanan liburan akhir tahun 15% dibandingkan momentum sejenis akhir tahun lalu, dengan negara-negara Asia menjadi primadona kunjungan.
“Untuk tahun ini negara tujuan yang paling diminati yaitu Korea Selatan dan selanjutnya berturut-turut seperti Taiwan, China dan Hong Kong,” kata Manager Biro Perjalanan Wisata Panen Tour, Youngky Nyoto Prawiro.
Senada dengan Youngky, Haryono juga mengungkapkan bahwa negara-negara Asia seperti halnya Singapura, Hong Kong, China, Malaysia, Thailand, serta Australia merupakan negara yang kian diminati warga Jawa Timur.
Hal ini dikarenakan faktor rendahnya biaya perjalanan, pengalaman musim berbeda di negara yang dituju, kemudahan perjalanan akibat kebijakan fiskal yang tidak membebani.  Selain itu mayoritas masyarakat ingin menambah wawasan secara moral, adat maupun tradisi.
Semangat tinggi warga dalam mengisi liburan akhir tahun ke Asia ini bukan semata-mata dikarenakan jasa konsultan maupun program liburan suatu biro perjalanan. Pemilihan destinasi liburan ini murni keputusan calon turis tersebut, padahal setiap biro perjalanan menawarkan paket liburan yang bervariasi mulai rute Amerika, Eropa hingga Afrika.
“Eropa agak kurang karena saat ini musim dingin dengan cuaca ekstrem dan visa relatif sulit didapat, sementara dalam negeri seperti destinasi Jogja dan Bromo belum benar-benar aman untuk keluarga,” jelas Haryono.

TREN LIBURAN AKHIR TAHUN
-Kawasan Asia Dekat yaitu Hong Kong, Makau, Singapura, Malaysia, danThailand.
-Untuk Asia Jauh negara-negara favoritnya yaitu Taiwan, Korea, Jepang, dan China. Sedangkan untuk Eropa masih di seputar Paris, Italia, dan negara-negara di sekitarnya, juga Australia. Cuaca ekstrem di negara-negara Eropa dan Australia saat ini menjadi kendala bagi pelancong untuk berlibur ke sana.  Namun saat ini, pelayanan untuk ke negara-negara Eropa hampir bisa dipastikan sudah ditutup. Pasalnya, untuk pergi ke sana dibutuhkan visa yang memerlukan waktu yang cukup lama untuk mengurus ke kedutaan negara tersebut. Sedangkan untuk kawasan Asia Jauh, beberapa perusahaan masih membuka pendaftaran. Untuk Eropa, umumnya konsumen sudah melakukan pendaftaran dua bulan sebelumnya agar sempat melakukan pengurusan visa.
- Untuk kawasan Asia Dekat, Hong Kong, dan Makau yang tidak memerlukan visa memang masih terbuka. Dua wilayah administratif khusus di China ini memang selalu menjadi incaran wisatawan Indonesia untuk berlibur. Banyak wisatawan suka ke negara ini karena infrastrukturnya sudah bagus sehingga berliburnya juga nyaman. Di negara ini juga ada Disneyland yang bisa jadi hiburan anak-anak, ketika orangtuanya tengah berbelanja.
- Alasan Asia disuka karena  rendahnya biaya perjalanan, kemudahan perjalanan akibat kebijakan fiskal yang tidak membebani.  Selain itu mayoritas masyarakat ingin menambah wawasan secara moral, adat maupun tradisi. Eropa  kurang diminati karena saat ini musim dingin dengan cuaca sangat ekstrem dan visa relatif sulit didapat, sementara dalam negeri seperti destinasi Jogja dan Bromo belum benar-benar aman untuk keluarga


Tidak ada komentar:

Posting Komentar